Tuesday, June 26, 2007

jobtre oh jobtre..

maksud hati pengen cepet2 jobtre, apa daya waktunya salah..

niatnya siy, bulan juni ini saya udah mulai job cetak. saya pengennya jobtre di majalah, biar nampol. soalnya kalo di koran harian waktunya cuma beberapa minggu ato sebulan. lagian saya juga enggak nargetin lulus tahun ini. jadi ya, santay sajah..

dari bulan april surat permohonan jobtre sudah dimasukkan. tapi majalah yang saya tuju rupanya kurang gesit. denger-denger dari senior yang kerja di majalah yang bernaung di satu perusahaan, orang-orang di majalah yang saya tuju emang kurang gesit. pas saya masukin suratnya juga, pemrednya enggak ada. jadi saya tidak bisa menjelaskan tujuan saya tuh untuk jobtre, bukan magang. dan surat saya baru diproses bulan mei, (kalo diterima) untuk dipekerjakan bulan juni.

setelah akhirnya dapet panggilan untuk tes tertulis dari majalah tersebut, saya baru sadar, kalau timing yang saya pilih salah. bulan-bulan segitu kan anak-anak sekolah pada pengen magang juga. saingan saya bertambah dey, mengingat surat permohonan jobtre saya disamakan dengan permohonan magang. heu.. mana gagal pula di tes tersebut.

untung saya udah niat mau ke majalah lain. setelah diproses-diproses-diproses, akhirnya saya ditelpon juga sama sekretaris redaksi majalah yang satu lagi. katanya, saya dipanggil wawancara. datanglah saya di waktu yang sudah ditentukan. dan blablabla, pemrednya nanya kapan saya bisa mulai. saya jawab, "senen depan juga bisa". si pemred pun tersenyum dan bilang, "ok. nanti kalo surat-suratnya udah jadi, kabarin aja ya."

surat di kampus beres. sms berisi kabar ttg surat saya pun saya kirim ke si pemred. setelah beberapa jam, tidak ada balasan. akhirnya saya coba forward sms tadi ke nomernya yang satu lagi. damn! gara-gara sms sambil nelpon, sms untuk si alin malah kekirim ke si pemred. maluuuuu. sms pun dibalas. isinya "nanti senen dikabarin ya".

hari senen, saya tunggu sampe jam 4 sore, kabar yang ditunggu tak kunjung datang. deg-degan juga. kenapa enggak dibales-bales? apa saya jadi enggak bisa jobtre di sana atau kenapa. baru keesokan harinya, sebuah sms dari sang pemred masuk ke hp saya. sayang, isinya bukan kabar yang saya harapkan. sms itu ditujukan untuk pacar saya. heuuu.

ah, cuek aja. saya pun membalas sms itu. teuteup, nanya tentang jobtre. akhirnya si pemred bilang, "kamis ke kantor ya."

entahlah, apa pada hari itu jobtre saya sudah bisa dimulai, atau saya bakal dikasih pengarahan, atau bahkan dikasih tau kalo saya ternyata enggak bisa jobtre di situ. kalau dugaan saya yang terakhir benar, jobtre di mana dong? huhu..

Saturday, June 16, 2007

Boots Strawberry Body Cream

Rating:★★★★
Category:Other
Kalau dilihat sepintas, benda ini terlihat seperti makanan manis-manis untuk anak kecil. Perpaduan gel berwarna pink dan krim berwarna putih seperti odol tampak begitu menggoda. Uugh.. ingin rasanya memakan benda ini.
Perasaan itu tambah menggejolak ketika tutupnya dibuka. Hhhmm, bau strawberrynya begitu harum. Kalau benda ini tidak dijual di counter produk kecantikan, saya benar-benar akan mengira ini adalah permen gel.
Tapi ini adalah body cream saudara-saudara (ya iyalah, kan ada tulisannya). Saat pertama menggunakan body cream ini, rasa tidak rela muncul di hati saya. Sayang rasanya merusak komposisi bentuk dan warna yang sempurna ini. Namun rasa itu hilang ketika si body cream menyentuh kulit saya. Rasanya begitu lembut. Dan ajaibnya, kulit saya terasa lebih lembab dan halus. Tidak seperti lotion lain yang ketika habis dipakai cuma meninggalkan rasa lembab. Dan keharumannya pun menempel dengantahan lama di kulit si pemakai. Huhu, sungguh body cream yang menyenangkan hati!

cinta [monyet]

Jangan bikin GR cowok kecil yang mau akil balik! Nanti kamu harus berurusan dengan playboy cilik, seperti saya..

 

Semuanya berawal dari kejadian setahunan lalu. Waktu itu saya lagi menjalani KKN di Cirebon. Untuk tambah-tambah program biar kelihatan banyak, kelompok saya bikin program pengajaran Bahasa Inggris di tiga SD yang ada di desa tempat saya KKN.

Kelompok saya terdiri dari 15 orang. Kelas yang kami ajar mulai dari kelas empat sampai kelas enam. Setelah dibagi-bagi, total pengajar di tiap kelas itu ada tiga orang yang salah satunya harus benar-benar fasih berbahasa Inggris.

Beberapa kali, saya kebagian jatah sekelompok dengan Ance. Ance ini cewek Batak yang kuliah di Fisip jurusan Kesejahteraan Sosial. Orangnya kocak, dan kadang suka ngomong blak-blakan.

Saat mengajar, teman-teman saya yang cowok suka memerhatikan gadis-gadis cilik yang kami ajar. Biasalah, mereka melakukan pemetaan. Kira-kira gadis cilik mana yang akan tumbuh menjadi kembang desa. ”Wah, ini nih yang cacan,” begitu bisik-bisik yang saya dengar di antara para cowok (ket: cacan itu singkatan dari calon cantik. Enggak enak didenger yah?!).

Seolah tidak mau kalah tingkah dengan para cowok, saya dan Ance yang punya tingkat keusilan yang sama ikut-ikutan melakukan pemetaan. Dan ternyata kami satu selera (hehe). Ada dua anak yang (sepertinya) kalau besar bakal jadi cakep.

Jadilah setiap berpapasan dengan dua anak tersebut, saya dan Ance lihat-lihatan sembari mesem-mesem. Hahaha. Pokoknya enggak penting lah. Konyolnya, si Ance ini malah pernah mengintip anak ini ketika dia sedang latihan baris-berbaris di depan rumah tinggal kami.

Puncaknya, ketika hari terakhir mengajar, kami meminta anak-anak untuk maju memeragakan lagu dan tarian dalam Bahasa Inggris yang pernah kami ajar. Tak disangka, anak yang kami ”kecengin” maju juga. Saya dan Ance pun makin ketawa-ketawa enggak jelas. Dan (sialnya) ternyata anak itu sadar kalo kami ngetawain dia. GR-lah anak itu...

Sepulang dari KKN, saya suka menerima sms dari beberapa anak-anak SD itu. Oh iya, anak-anak SD di desa itu antusias banget sama program Bahasa Inggris kami. Mereka suka nyayiin lagu-lagu yang kami ajarkan. Tiap abis mengajar, kami selalu diserbu puluhan anak kecil untuk dimintai tanda tangan dan nomer HP. Belum lagi diminta foto bareng. Udah kaya jumpa fans lah. Hahaha.  

Kembali ke cerita sms, nah, salah satu dari anak yang suka sms itu ternyata adalah si anak yang kami ”kecengin”. Awalnya saya biasa-biasa saja. Kalau lagi ada pulsa, sms-sms itu saya bales. Biasanya sih, saya sekedar nanya kabar dan nyemangatin mereka biar semangat belajar.

Sekitar seminggu yang lalu, anak itu sms lagi. Kali ini dia mengabarkan kalau dia sudah lulus SD. Tapi ada kata-kata yang bikin geuleuh.

”Hallo mba....! Apa kbr? Ini aq [AGUNG] smga mba baik-2 aja. ALHAMDULILAH aq lulus mba & tamasyanya di linggarjati TGL-16-juni-2007. Bls cpt aq tgu salam [CINTA]”

Eugh. Geuleuh kan? Udah kaya dapet sms dari mamang-mamang di terminal aja. Dan lebih geuleuhnya itu dari anak kecil. Tapi saya coba positive thinking. Saya bales aja dan bilang selamat atas kelulusannya, jangan sampe putus sekolah, dan salam untuk yang lain.

Tapi sms menggelikan itu tidak berhenti. Dia sms lagi! Dan kali ini bahasanya lebih menjijikan. Saya sampe tidak tahan membacanya. Langsung saja saya hapus. Eugh. Coba bayangkan! Yang sms itu anak yang baru lulus SD loh! Kecil-kecil aja udah kaya gitu. Gimana gedenya coba? Jangan-jangan dia bakal jadi don juan kelas kakap di kampungnya! Parah, parah, parah.

 

Enggak lagi-lagi deh”ngecengin” anak kecil...