Friday, January 27, 2012

kaku

tiap engsel dalam lekukan tubuhku beku 

... dan kini ku coba alirkan lagi hasrat yang dulu pernah menggebu

semoga...

Thursday, January 13, 2011

english tea party (wannabe)

kemarin (5/1), saya dan rekan-rekan seruangan di kantor mengadakan pesta minum teh.

oke, memang bukan pesta minum teh sungguhan sih. jadi ceritanya ada seorang rekan yang dikirimi sekotak teh dari eropa. teh itu beraroma lemon and cinnamon. sayangnya, yang dikirimi tidak suka.

daripada mubazir, rekan ini menawarkan tehnya ke teman-teman seruangan.

"kalau mau minum teh, ambil punya aku aja ya. aku enggak suka baunya," katanya.

kami yang ditawari langsung bersukaria. bak tidak pernah ketemu yang namanya teh, si teh import itu langsung kami serbu.

wuzzz...

beramai-ramai kami pergi ke pantry untuk menyeduh teh itu. sambil ketawa-ketiwi, teh pun diramu menjadi secangkir teh hangat nan menggoda. hmmm... 

kami lalu berkumpul di (semacam) ruang tamu di ruangan. semua duduk melingkar sambil (sok) bergaya formal. hahaha. menggelikan sebenarnya. kami, dua orang anak baru dan sekumpulan ibu-ibu, berlagak seolah sedang mengadakan perjamuan agung.

satu per satu cangkir teh diseruput. ah, rasa teh import itu memang tidak mengecewakan. rasa kecut yang berpadu dengan aroma kayu manis sangat pas dalam larutan air hangat. cocok dinikmati di sore nan cerah itu.

"biasanya kalau minum teh, ada hidangannya. temannya teh kita apa nih?" ujar seorang ibu.

mendengar pertanyaan itu, seorang ibu yang lain pergi ke mejanya dan kembali sambil menggenggam sesuatu.

"makan ini aja," ujarnya sembari menumpahkan segenggam kuaci biji semangka ke meja. 

hahaha. walaupun merasa tidak pas, semua berebutan mengambil kuaci nan kecil dan imut itu.


*suatu sore di prapanca, saat waktu di mesin handkey terasa berjalan sangat lambat.


Thursday, December 23, 2010

:)




for the one who always care,

the one who never complain,

the one who always hear,

...

thank you


Monday, February 15, 2010

luv ya, always

itu kata-kata yang kerap diucapkannya kepada saya. sudah menahun dia melafazkan kalimat itu. dan tiap kali mendengarnya, hati saya selalu bahagia, tahu bahwa di sana selalu ada cinta untuk saya.
 
cinta tanpa syarat. cinta tanpa hasrat. yang secara cuma-cuma selalu dia hadirkan. ah, betapa saya bersyukur memilikinya.

tahun ini harusnya jadi tahunnya. di mana dia berbahagia. bersanding dengan yang tercinta. tapi kemarin, semuanya berubah. tahun berbahagia harus diwarnai duka.


ibunda dari yang tercinta pergi menemui keabadian. 


semua bersedih, apalagi dia. dia harus menyaksikan yang tercinta tenggelam dalam duka. hal terakhir yang ingin dia lakukan adalah menjadi saksi dari keterpurukan yang tercinta. 

ya, seharusnya tahun ini menjadi tahunnya. tahun meniup perahu karet kecil untuk mengarungi hidup bersama. tahun dia menjalani mimpinya menjadi pahlawan super dan melindungi yang tercinta. selamanya.

tapi saya, apa yang saya lakukan untuknya saat ini? tidak ada. saya malah berdiam di sini. tak bisa menjadi tempatnya memuntahkan kepedihan. tak bisa menopang bahunya saat dia tak mampu menapak. bahkan mengucapkan kata-kata pelipur pun saya tak mampu. 

semoga dia mengerti mengenai ketidakberadaan saya. tentang alpanya kata-kata penghiburan, dan tentang absennya pelukan hangat dari saya.

for the good times and bad times, you know i will always be at your side. and you should always know, wherever you may go, no matter where you are, I will never be far away.

i luv ya, bro.

Thursday, December 10, 2009

Sid and Nancy

Summer: We've been like Sid and Nancy for months now. 

Tom: Summer, Sid stabbed Nancy, seven times with a kitchen knife, I mean we have some disagreements but I hardly think I'm Sid Vicious. 

Summer: No I'm Sid. 

Tom: Oh, so I'm Nancy...